Guys kalian pernah gak sih menjumpai orang yang sudah
dewasa, tapi masih sering berperilaku kekanak-kanakan? Atau mungkin kalian
sendiri yang sedang merasa seperti ini?
Beberapa dari kita sepertinya sudah tidak asing lagi ya
dengan kata-kata “childish”, atau
beberapa istilah lain yang serupa, seperti peter
pan syndrome dan little princess
syndrome ketika mendengar atau melihat fenomena di atas. Dalam psikologi, kondisi
ini disebut dengan Immature personality.
Immature Personality didefinisikan sebagai individu berusia
dewasa yang masih menunjukan perilaku kekanak-kanakan dan belum mencapai
kematangan emosi. Individu seperti ini cenderung melakukan tindakan sesuka
hati, sering bergantung pada orang lain, dan kurang bisa bertanggung jawab. Hal
ini tentunya tidak sesuai dengan ciri-ciri kepribadian individu dewasa pada
umumnya.
10 Karakter Individu dengan Immature Personality
|
· Sering tidak menjalankan kewajiban dan
memiliki sikap bertanggung jawab rendah. · Cenderung bertindak tanpa pemikiran yang
matang. · Mengalami mood swings dengan frekuensi yang
sangat sering. · Menunjukkan perilaku dan emosi yang tidak
stabil dan tidak sesuai dengan usia, tingkat pendidikan, serta budaya. · Sering egois, berbohong, dan menyangkal
kesalahan yang dilakukan. |
· Tidak memiliki pendirian dan mudah
dimanipulasi oleh orang lain. · Tidak bisa konsisten dengan rencana yang telah
ditetapkan. · Sulit untuk melakukan segala sesutu secara
mandiri dan terus menerus bergantung kepada orang lain. · Tidak menunjukan komitmen ketika menjalin
hubungan dengan orang lain. · Merasa berhak atas kepemilikan orang lain. |
Nah guys, mungkin kita akan merasa kesal ya kalau memiliki
teman, keluarga, atau bahkan pasangan yang tidak bisa bersikap dewasa dan
bertolak belakang dengan usianya.
Lalu bagaimana cara menyikapi individu dewasa dengan Immature Personality? Berikut ada beberapa tips yang mungkin kalian bisa lakukan.
Bangunlah Komunikasi yang Hangat dan Ramah
Beritahu kesalahan mereka dengan kalimat
yang baik dan tidak terkesan menuntut. Kalian juga bisa memberikan perspektif
akan dampak negatif yang mungkin muncul jika perilaku ini terus dipertahankan
dan minta mereka untuk mempertimbangkannya.
Berikan Apresiasi
Kalian bisa memberikan apresiasi kepada
mereka ketika menunjukan sikap kedewasaan dalam bertindak atau berpikir.
Apresiasi ini dapat membuat mereka merasa lebih dihargai dan mulai menyadari
perilaku adaptif yang sesuai dengan tugas perkembangan atau usia mereka.
Buatlah Batasan Wajar
Buatlah batasan wajar dengan mereka. Biarkan
mereka melakukan sesuatu secara mandiri terlebih dahulu dan bantu mereka ketika
keadaan tidak membaik walaupun sudah berupaya maksimal. Kalian juga bisa memberikan
waktu menyendiri kepada mereka untuk melakukan introspeksi diri.
Usia dewasa ternyata tidak menjamin bahwa seseorang dapat
berpikir dan bertindak secara dewasa. Tapi tenang guys, sebagai manusia tentunya
kita tidak luput dari kekurangan dan pastinya akan selalu ada kesempatan untuk
memperbaikinya.
“Dan ketika dia telah cukup dewasa, kami berikan kepadanya
kekuasaan dan ilmu. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang
berbuat baik” (Qs. Yusuf:22)






Wuih manteb tuh . Jadi dengan melakukan apresiasi bisa membuat merasa dihargai gtu ya, yang mana bisa membuat perilaku adapftif, dan melakukan tugas sesuai perkembangan usianya.
BalasHapusSangat bermanfaat! Hatur nuhun :)
BalasHapus